Pengertian Biaya dan Munculnya Kebutuhan akan Sistem Biaya Baru
Istilah biaya telah digunakan secara luas dalam berbagai disiplin ilmu dan dalam kehidupan sehari-hari. Karena setiap orang akan mempunyai tujuan yang berbeda-beda atas informasi biaya.
Para ahli akuntansi, ahli ekonomi, insinyur dan pihak-pihak lain yang dihadapkan pada masalah konsep-konsep biaya ini masing-masing telah mengembangkan berbagai konsep dan istilah umum, dan tidaklah mudah untuk memberikan batasan atau uraian mengenai istilah biaya. Oleh karena itu pengertian biaya adalah merupakan suatu nilai pertukaran yang diukur dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk memberikan suatu landasan teoritis bagi kepentingan analisa pemecahan masalah, maka akan diberikan teori-teori yang berhubungan dengan Activity-Based Cost sebagai dasar untuk mengadakan pendekatan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan. Agar dapat bertahan dalam menghadapi ketatnya persaingan dalam dunia usaha, manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengindentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah, sehingga aktivitas yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.
Agar tujuan tersebut dapat terlaksana, dibutuhkan informasi biaya yang akurat, dan yang dapat mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas perusahaan. Sehingga manajemen dapat menantau dan mengendalikan penggunaan sumber daya dalam berbagai aktivitas operasional perusahaan.
Disamping itu mendesaknya kebutuhan akan sistem biaya yang baru juga disebabkan oleh penggunaan teknologi maju dalam proses manufaktur. Sehingga menimbulkan adanya pengeseran tenaga kerja langsung, yang kemudian diganti dengan mesin-mesin yang sudah terotomatisasi. Hal ini berakibat proporsi biaya overhead dalam harga pokok produksi menjadi semakin dominan. Dalam perusahaan multi produk, besarnya biaya overhead yang harus dibebankan untuk setiap produk tidak sama, diperlukan dasar alokasi yang lebih akurat untuk membebankan biaya overhead pada setiap produk yang dihasilkan, misalnya lamanya set-up mesin, lamanya inspeksi, jumlah order pembelian, jumlah pesanan dari konsuman dan sebagainya. Pengalokasian biaya overhead yang tidak tepat akan mengakibatkan distorsi dalam penetapan harga pokok produksi. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem biaya baru yang mampu menghasilkan informasi biaya yang akurat sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Selasa, 18 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar