Selasa, 18 Mei 2010

TOC DAN PROSES PRODUKSI

TOC dan Proses Produksi
Proses produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna. Proses produksi akan berakhir ketika produk yang dihasilkan dan dilakukan pengepakan untuk dapat siap dikirimkan ke konsumen. Penerapan TOC dapat membantu manajer dalam meningkatkan laba dan juga penjualan produk atau jasa yang berkualitas serta pemenuhan permintaan yang tepat waktu sehingga perusahaan mampu beroperasi secara efisien dan efektif. Untuk mengetahui kendala yang ada, maka dapat diambil tindakan untuk mengoptimalkan kendala-kendala tersebut. Adanya optimasi produk pabrik harus merencanakan kapasitasnya, terutama yang berhubungan dengan kendala. TOC berkaitan erat dengan optimasi produksi karena TOC merupakan filosofi manajemen yang berusaha mengidentifikasi kendala yang terdapat dalam perusahaan.

TOC dan Just In Time (JIT)
Hubungan TOC dan JIT
Adapun yang mejadi tujuan seorang manajer mengaplikasikan JIT dalam perusahaannya adalah mengurangi waktu yang digunakan produk dalam pabrik. Jika saja total waktu produksi menurun, maka akan disertai penurunan pada biaya, hal ini dikarenakan lebih sedikitnya persediaan yang harus dibiayai, disimpan, dikelola, dan diamankan. Demikian juga dalam Foster et al (2000), JIT dapat memberikan peningkatan pada profitabilitas, return of assets dan biaya modal.
Dengan JIT waktu dapat diminimalisasi terhadap throughput produk, yaitu total waktu dari produksi sampai pada saat barang dikirim (McWatters et al, 2001:434). Oleh karena itu, waktu throughput (throughput time) merupakan jumlah dari:
• Waktu proses
• Waktu tunggu
• Waktu pemindahan
• Waktu inspeksi
Lebih terfokus pada lingkungan manufaktur, JIT bertujuan meminimalkan waktu tunggu, waktu pemindahan dan waktu inspeksi sampai menjadi nol, ini dikarenakan waktu-waktu tersebut merupakan waktu yang tidak bernilai tambah. Yang merupakan waktu throughput yang mencakup penurunan persediaan dalam proses, akan mengarahkan pada hal-hal berikut ini (McWatters et al, 2001:435):
• Menurunkan biaya modal dalam persediaan
• Mengurangi biaya overhead untuk pemindahan bahan dan ekspeditur
• Mengurangi resiko keusangan
• Meningkatkan daya tanggap bagi pelanggan dan mengurangi waktu
pengiriman
Agar waktu throughput dapat dikurangi dan keuntungan-keuntungan yang dihasilkan dari pengurangan waktu throughput tercapai, berikut ini adalah perubahan-perubahan yang harus dilakukan (Widjaya, 2004):
1. Meningkatkan mutu
Untuk mencegah downtime produksi, mutu bahan baku dan proses manufaktur harus dijaga agar tetap beroperasi pada tingkat tinggi. Peningkatan mutu tersebut akan menurunkan kebutuhan untuk menghentikan produksi yang disebabkan kerusakan atau cacat produk. Kesuksesan JIT tergantung pada manajemen mutu yang bagus dan perawatan produksi.
2. Merubah lay-out pabrik
Pabrik harus didesain ulang, mesin-mesin yang mempunyai fungsi yang sama tidak diletakkan dalam satu kelompok dalam satu departemen, melainkan dikelola dalam bentuk sel manufaktur.
3. Mengurangi waktu set-up
Jika mesin dapat diset-up untuk proses produksi yang baru secara cepat, maka tidak ada waktu tunggu menuju proses selanjutnya, sehingga persediaan tidak akan bertumpuk di depan mesin sementara mesin tersebut diset-up.
4. Menyeimbangkan aliran produksi
Tingkat produksi dalam berbagai sel manufaktur harus sama. Jika tidak, persediaan dalam proses dalam sel manufaktur yang aliran produksinya cepat akan berlebihan
5. Mengubah ukuran kinerja dan sistem penghargaan
Pekerja tidak diukur dan diberi penghargaan semata-mata berdasarkan ukuran efisiensi seperti jumlah unit yang diproduksi atau selama mesin berjalan. Ukuran utama kinerja dalam sistem JIT adalah rasio waktu throughput (throughput time ratio) atau manufacturing cycle efficiency (MCE). Jika rasio ini semakin mendekati satu, maka semakin sedikit waktu yang tidak bernilai tambah yang tercakup dalam proses. Pekerja hanya perlu dilatih untuk bekerja sebagai kelompok yang multifungsi untuk mencapai tujuannya dan dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar